sumber gambar : fitrisblog.wordpress.com
"KANDUNGAN NUTRIENT KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN PAKAN"
Pisang merupakan buah tropis yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena rasanya yang banyak ditanam di Indonesia terutama di Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah (BPPT, 2000). Kandungan kulit pisang :
- 1,00 gram protein
- 28 gram karbohidrat
- 2,8 gram serat
- 0,6 gram lemak
- 467 mg natrium
- 1,00 mg kalium
- 9.2 mg kalsium
- 44,1 mg magnesium
- 5,1% vitamin A
- 20% vitamin C
- vitamin B
- 2,6% tiamin
- 5,3% riboflavin
- dan 4% niasin (US RDA, 1963 dan Margen, 2002).
Sementara limbahnya, yaitu kulit pisang memiliki kandungan nutrient dan mineral yang tidak jauh berbeda dengan buahnya (Emaga dkk.2006, Kondo dkk.2005 dan Someya dkk.2002). Saat ini, kulit pisang masih dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai dan hanya sebagian kecil dari masyarakat yang sudah menggunakan kulit pisang sebagai bahan pembuatan cuka dan pakan ternak yaitu saat hijauan sedang kritis atau sukar didapat (BPPT, 2000).
Kulit pisang ambon mengandung :
- 8,50 ± 1,52% abu
- 91,50 ± 0,05% bahan organik
- 0,90 ± 0,25% protein kasar
- 1,70 ± 0,10% lemak kasar
- 59,00 ± 1,36% karbohidrat
- 31,70 ± 0,25% serat kasar dan BETN (Anhwange, 2009).
Kulit pisang juga mengandung :
- Berbagai antioksidan
- Vitamin A
- Vitamin B
- Vitamin C
- Vitamin E)
- β - karoten (Kanazawa dan Sakakibara, 2000)
- Senyawa fenolik :katekin, epikatekin, lignin dan tanin (Someya dkk.2002).
Vitamin B6 berfungsi untuk mengatur kadar glukosa darah untuk menyeimbangkan mood (Anonim, 2000). Serotonin adalah kelompok neurotransmitter monoamina yang merupakan modifikasi dari asam amino triptophan yang mampu berperan mengurangi rasa nyeri, mengendalikan selera makan dan memberikan rasa tenang (Faigin, 2000 dan Adlin, 2004).
Selain itu, kulit pisang ambon mengandung:
- Mineral yaitu 78,10 ± 6,58 natrium
- 19,20 ± 0,00 kalsium
- 24,30 ± 0,12 kalium
- 0,61 ± 0,22 seng
- 76,20 ± 0,00 mangan dan fospor (Hernawati dkk.2007, Anhwange, 2009).
0 komentar:
Posting Komentar